10 Penyakit Burung Murai Batu yang Perlu Anda Ketahui

Burung murai batu memang burung berkicau yang menawan dengan suara merdu yang terdengar istimewa di telinga, namun kesehatan mereka memerlukan perhatian serius dari Anda sebagai pemilik. Ketika burung kesayangan Anda mulai menunjukkan tanda-tanda tidak sehat, penting bagi Anda untuk mengenali penyakit yang mungkin menyerangnya agar dapat segera mengambil tindakan yang tepat. Artikel ini akan membantu Anda memahami sepuluh penyakit umum yang sering menyerang burung murai batu Anda, lengkap dengan gejala, penyebab, cara mengatasi, dan strategi pencegahan yang praktis untuk diterapkan.

Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Kronis (CRD)

Anda mungkin pernah mendengar burung kesayangan Anda mengeluarkan suara ngorok terutama di malam hari, dan ini bisa menjadi pertanda penyakit CRD yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum. Penyakit ini adalah infeksi kronis yang menyerang saluran pernapasan burung Anda, menyebabkan peradangan yang berkelanjutan. Definisi CRD adalah penyakit yang ditandai dengan pernapasan tidak normal, batuk, dan keluar cairan dari lubang hidung burung Anda. Gejala klinis yang perlu Anda waspadai meliputi suara ngorok saat malam hari, keluarnya cairan encer dari rongga hidung (sering disebut pilek), mata merah membengkak, dan bersin berkali-kali. Bakteri ini lebih suka menyerang burung yang mengalami stres, perubahan suhu drastis, atau memiliki kebersihan kandang yang buruk. Untuk mengatasi, Anda perlu memberikan antibiotik yang sesuai dari dokter hewan, menjaga kebersihan kandang secara konsisten, dan menghindari stres pada burung. Pencegahan terbaik adalah menjaga sirkulasi udara yang baik, menghindari perubahan suhu mendadak, dan membersihkan kandang setiap hari dengan desinfektan yang aman.​

Cacar Burung (Avian Pox)

Bila Anda melihat benjolan kecil atau luka di sekitar wajah, mata, atau bagian tubuh burung yang tidak berbulu, waspadai penyakit cacar burung yang disebabkan oleh virus avipoxvirus. Penyakit ini memiliki dua bentuk yang perlu Anda ketahui: bentuk kulit yang menunjukkan benjolan berkeropeng di area tidak berbulu, dan bentuk dipterik yang menyerang saluran pernapasan bagian atas. Gejala cacar burung sangat khas dengan munculnya lesi atau pock yang terlihat sebagai benjolan berkeropeng berwarna kecoklatan pada kulit, terutama di wajah, telinga, dan kaki, diikuti kesulitan bernapas jika menyerang saluran pernapasan. Penyebab penyakit ini adalah virus yang ditularkan melalui kontak langsung dengan burung sakit atau melalui gigitan serangga tertentu. Untuk mengatasi, Anda harus segera isolasi burung sakit dari yang sehat, tingkatkan nutrisi, dan konsultasi dengan dokter hewan. Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi avian pox yang tersedia, menjaga kebersihan kandang, dan mengontrol populasi serangga di sekitar area burung.​

Aspergillosis (Infeksi Jamur Paru)

Anda harus menyadari bahwa aspergillosis adalah infeksi jamur yang sangat serius dan sering fatal jika tidak ditangani, disebabkan oleh Aspergillus fumigatus yang terdapat di lingkungan. Definisi aspergillosis adalah penyakit pernapasan yang terjadi ketika burung Anda menghirup spora jamur yang tersebar di udara, biasanya dari bedding yang lembab atau berjamur. Gejala yang harus Anda perhatikan adalah kesulitan bernapas, pernapasan yang terengah-engah, penurunan nafsu makan drastis, kelemahan umum, dan dalam kasus berat, burung bisa tiba-tiba kolaps. Infeksi jamur ini berkembang pesat pada lingkungan lembab, pakan yang tercemar jamur, atau saat sistem imun burung sedang lemah. Untuk mengatasi, Anda perlu memberikan obat antijamur seperti itraconazole yang diresepkan dokter hewan, meningkatkan ventilasi kandang, dan menghindari paparan lembab. Pencegahan yang paling penting adalah menjaga kandang tetap kering, menggunakan bedding berkualitas yang tahan lembab, mengganti pakan yang sudah basi, dan memastikan sirkulasi udara yang optimal.​

Koksidiosis (Parasit Usus)

Ketika Anda melihat burung murai batu Anda mengalami diare berair atau bahkan berbercak darah, ini bisa menjadi gejala koksidiosis yang disebabkan oleh parasit protozoa Eimeria. Penyakit ini adalah infeksi usus yang merusak lapisan mukosa usus burung Anda dan mengganggu penyerapan nutrisi dengan serius. Definisi koksidiosis adalah penyakit parasiter yang menyerang saluran pencernaan, menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel usus. Gejala klinis yang perlu Anda kenali meliputi diare berair atau berdarah, penurunan nafsu makan, kelemahan umum, penurunan berat badan yang cepat, dan bulu yang kusam. Parasit ini menular melalui makanan atau air yang tercemar oosista dari feses burung yang terinfeksi. Untuk mengatasi, berikan obat antikokkidial seperti amprolium yang diresepkan dokter hewan, tingkatkan kebersihan kandang secara ketat, dan pisahkan burung sakit. Pencegahan dilakukan dengan menjaga kandang selalu bersih dan kering, mengganti air dan pakan secara teratur, serta memberikan makanan berkualitas tinggi yang higienis.​

Penyakit Tetelo (Newcastle Disease)

Anda perlu mengenali penyakit tetelo sebagai infeksi viral yang sangat berbahaya dan mudah menular, disebabkan oleh virus Avian orthoavulavirus 1 yang menyerang sistem saraf dan pencernaan. Definisi tetelo adalah penyakit virus yang menyerang berbagai organ dan sistem tubuh burung, menyebabkan gejala neurologis yang sangat terlihat dan fatal. Gejala khas yang harus Anda waspadai adalah kepala bengkok, tidak bisa berdiri dengan baik, koordinasi tubuh terganggu, diare berwarna hijau, dan dalam beberapa kasus burung lumpuh total. Virus ini menular sangat cepat melalui kontak langsung dengan burung sakit atau melalui peralatan dan lingkungan yang terkontaminasi. Untuk penanganan, isolasi burung sakit seketika, jangan ada kontak dengan burung lain, konsultasi dokter hewan segera karena penyakit ini sangat berbahaya. Pencegahan yang paling efektif adalah melakukan vaksinasi tetelo secara rutin sesuai jadwal yang direkomendasikan, menjaga biosekuritas ketat, dan hindari membawa burung yang terinfeksi ke sekitar burung sehat Anda.​

Flu Burung (Avian Influenza)

Flu burung yang disebabkan virus influenza A subtype H5N1 adalah penyakit yang sangat serius dan telah menjadi perhatian global karena tingkat kematian yang tinggi pada burung. Definisi avian influenza adalah infeksi viral yang menyerang saluran pernapasan dan pencernaan burung dengan tingkat keparahan yang sangat bervariasi tergantung strain virus. Gejala klinis yang harus Anda recognisikan adalah demam tinggi, kelemahan ekstrem, kehilangan nafsu makan total, pembengkakan kepala dan wajah, diare, dan kematian yang bisa tiba-tiba tanpa gejala pendahulu. Virus ini menular melalui kontak dengan sekret dari burung terinfeksi, terutama air liur dan feses. Untuk penanganan, isolasi burung sakit seketika, tidak ada pengobatan khusus, hanya manajemen suportif untuk kenyamanan burung. Pencegahan sangat penting termasuk vaksinasi avian influenza jika tersedia, menghindari kontak dengan burung liar, menjaga kebersihan kandang dengan desinfektan kuat, dan monitor lingkungan sekitar.​

Parasit Cacing Internal

Anda mungkin tidak menyadari bahwa burung murai batu Anda bisa terinfeksi parasit cacing internal seperti nematoda dan cestoda yang hidup di dalam saluran pencernaan. Definisi parasit cacing internal adalah organisme hidup yang menginvasi dan berkembang di dalam saluran pencernaan burung, mengganggu penyerapan nutrisi. Gejala umum yang harus Anda perhatikan adalah penurunan berat badan meskipun makan banyak, bulu kusam dan tidak cemerlang, diare atau perubahan konsistensi feses, kelemahan umum, dan pada kasus berat bisa terlihat cacing dalam feses. Parasit ini ditularkan melalui makanan atau air yang tercemar telur cacing, atau melalui serangga perantara. Untuk mengatasi, berikan obat cacing (anthelmintic) yang diresepkan dokter hewan, tingkatkan nutrisi dengan pakan berkualitas premium, dan isolasi burung sakit. Pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang dan pakan yang ketat, memberikan air minum yang bersih dan berganti setiap hari, melakukan pemeriksaan feses berkala, dan hindari kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi.​

Parasit Kutu Eksternal

Ketika Anda melihat burung murai batu sering menggosok-gosokkan badannya pada alas kandang atau terlihat gatal, ini bisa menjadi tanda infestasi kutu atau tungau eksternal yang hidup di permukaan kulit dan bulu. Definisi parasit kutu eksternal adalah arthropoda kecil yang hidup di kulit dan bulu burung, menghisap darah dan menyebabkan iritasi kulit yang parah. Gejala yang mudah Anda ketahui adalah burung terlihat sering menggaruk, bulu kusam dan tidak rapi, area kulit terlihat merah dan iritasi, kebotakan pada area tertentu, dan burung terlihat gelisah sepanjang hari. Parasit ini bisa ditularkan dari burung lain, melalui peralatan kandang yang terkontaminasi, atau dari lingkungan yang kumuh. Untuk penanganan, gunakan pestisida yang aman untuk burung sesuai arahan dokter hewan, mandikan burung dengan cara yang aman, atau gunakan spray khusus burung. Pencegahan yang efektif adalah menjaga kandang selalu bersih, mengganti bedding secara teratur, melakukan desinfeksi kandang secara berkala, dan hindari kontak dengan burung atau peralatan dari burung lain yang terinfeksi.​

Candidiasis (Infeksi Jamur Mulut)

Anda perlu mengenali candidiasis sebagai infeksi jamur yang menyerang rongga mulut dan tenggorokan burung murai batu, disebabkan oleh jamur Candida albicans. Definisi candidiasis adalah penyakit jamur yang berkembang pada kondisi lingkungan lembab atau saat sistem imun burung sedang tertekan. Gejala yang akan Anda lihat adalah penumpukan putih seperti sariawan di dalam mulut dan tenggorokan burung, kesulitan menelan, penurunan nafsu makan, pernafasan yang berat, dan dalam kasus berat bisul atau luka di dalam mulut. Penyakit ini terjadi akibat lingkungan lembab, nutrisi yang kurang, atau penggunaan antibiotik jangka panjang yang membunuh bakteri baik. Untuk pengatasan, bersihkan mulut dan tenggorokan dengan larutan antijamur yang diresepkan dokter hewan, tingkatkan nutrisi dengan vitamin dan mineral, dan kurangi kelembaban kandang. Pencegahan dilakukan dengan menjaga kandang tetap kering, memberikan ventilasi yang baik, menyediakan nutrisi seimbang dengan vitamin C dan E, dan hindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu.​

Konjunktivitis (Penyakit Mata)

Ketika Anda melihat mata burung murai batu Anda membengkak, merah, atau mengeluarkan sekret, waspadai konjunktivitis yang merupakan infeksi atau peradangan pada selaput mata. Definisi konjunktivitis adalah peradangan pada konjungtiva (selaput tipis yang melapisi mata dan kelopak mata) yang bisa disebabkan oleh bakteri, virus, alergen, atau iritasi fisik. Gejala yang sangat mudah Anda kenali adalah mata membengkak dan berair, kelopak mata merah dan iritasi, keluar cairan dari mata yang bisa bening atau berwarna, mata tertutup sebagian, dan burung sering mengucek mata dengan kaki. Penyebab bisa beragam mulai dari infeksi bakteri, pencemaran debu di kandang, vitamin A defisiensi, atau trauma langsung. Untuk mengatasi, bersihkan mata dengan saline yang steril, berikan tetes mata antibiotik dari dokter hewan, tingkatkan nutrisi terutama vitamin A, dan isolasi dari sumber iritasi. Pencegahan adalah menjaga kandang bebas debu, memberikan nutrisi optimal dengan pakan berkualitas, memastikan ventilasi kandang baik, dan hindari bahan-bahan yang bisa mengiritasi mata.​